Friday, March 23, 2007

Salam dari Visakhapatnam

Saya sedang berada di kota Visakhapatnam (atau singkatnya Vizag), Andra Pradesh State di India sejak tanggal 18 Maret sampai 24 Maret besok.

Visakhapatnam berlokasi di pinggir pantai dan Pangkalan Angkatan Laut India Bagian Timur berada di kota ini. Penduduknya sekitar 1,3 juta orang dan berdasar dari industri berat seperti industri besi baja (Visakhapatnam Steel Plant), perkapalan (Hindustan Shipyard), petrochemical (Hindustan Petroleum Corporation Limited), atau industri minuman susu (Visakha Dairy).

Ibukota Andra Pradesh State bukan Visakhapatnam melainkan Hiderabad. Bahasa utama di sini adalah Bahasa Telugu (maaf, saya baru tahu kali ini) yang digunakan sekitar 70 juta orang di India. Huruf Bahasa Telugu adalah seperti yang berikut:




Sebetulnya, saya baru mulai bisa membedakan antara huruf Hindi, huruf Tamil dan huruf Telugu. Tentu tidak bisa baca. Di India, setiap State mempunyai Bahasa dan huruf masing-masing. Maka, untuk komunikasi antara masyarakat, tentu sangat penting Bahasa Inggris. Saya melihat banya sekali DVD Film India berbahasa Telugu yang bervariasi, selain film berbahasa Hindi dan yang berbahasa Tamil.

Visakhapatnam dianggap kota industri dan jarang diakui sebagai tujuan wisata. Namun, bersama rekan saya orang Jepang yang bertugas di sini, saya mencoba jalan-jalan beberapa obyek wisata lokal. Ternyata, obyek wisata kelihatannya disenangi oleh masyarakat lokal. Namun ada DVD perkenalan obyek wisata Visakhapatnam yang cukup lengkap (namun kebanyakan kuil-kuil Hindu...).

Pasar Poorna di kota lama Visakhapatnam. Bumbu-bumbu warna-warni tersedia karena untuk Hari Raya Ugadi (19 Maret, kayaknya seperti Nyepi di Indonesia). Jumlah penggunjung ke pasar pada hari itu (19 Maret), menurutnya, agak sedikit dibandingkan hari-hari biasa.

Di kota baru Visakhapatnam, terlihat pantai indah panjang yang menghadapi Teluk Bengal. Ada juga museum Submarine yang pernah dipakai waktu Perang India-Pakistan. Di pingir pantai, banyak bangunan apartemen dibangun selama 4-5 tahun ini bersama patung-patung pahlawan yang berasal dari Andra Pradesh ke arah laut. Karena itu, harga tanah sekitar pinggir pantai naik terus.

Kesan saya, kota Visakhapatnam ini dibangun berdasar perencanaan tata ruang kota yang cukup memadai. Jalannya cukup luas, zonasi pemukiman dan pabrikan sangat jelas. Kota yang cukup indah dan luas dan nyaman. Memang, kota ini asalnya dari suatu desa nelayan. Tiba-tiba pangkaran Angkatan Laut ditempatkan, lalu industri terkait berlokasi, dan kotanya makin besar.

Menurut teman saya orang Jepang di Visakhapatnam, aparat pemerintah India bagian selatan, terutama aparat di Tamil Nadu dan Andra Pradesh, disiplinnya cukup tinggi. Mereka pasti masuk kantor pemerintah dan ada tugas sehari-hari. Sulit bsekali bikin appointment dengan pejabat pemerintah State-Statenya karena mereka sibuk. Memang birokrasi dimana-mana tidak efisien, namun pemerintah disini selalu dan pasti melakukan apa yang sudah dijanjikan meskipun makan waktu lama.

Di India, upaya pembangunan daerah dilakukan oleh mereka sendiri tanpa bantuan luar negeri. Mereka mengurus urusan rumah tangga sendiri dan tidak mau dicampuri oleh pihak luar termasuk Pemerintah India Pusat. Saya merasa ada suasana agak tensi atau tegang (dengan arti yang baik dan positif) dalam kota. Tidak too much relaxed seperti di Indonesia. Sistem kasta di India masih sangat ketat. Semua orang kayaknya sungguh-sungguh dan serius untuk hidup. Tidak begitu kaya sumber daya alam di India dibandingkan Indonesia. Itulah memunculkan suasana tidak terlalu tenang seperti ini di India.